Selasa, 10 November 2015

penyelesaian akuntansi


1S iklus Akuntansi

Siklus Akuntansi merupakan proses penyusunan atau alur suatu laporan keuangan yang harus dapat dipertanggung-jawabkan dan diterima secara umum prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dalam suatu periode tertentu.

2.2 Tahap Siklus Akuntansi

Menurut Michell Suharli (2006:49) dalam bukunya Akuntansi untuk bisnis jasa dan dagang, yang mengemukakan tentang tahap siklus akuntansi adalah :
A.   Tahap pencatatan
B. Tahap Pengikhtisaran
C. Tahap Pelaporan
Jurnal
Jurnal penyesuaian
Laporan Keuangan
Buku besar
Jurnal Pembalik
Jurnal Penutup
Neraca saldo
Neraca Lajur
Neraca Saldo setelah Penutupan


2.2 Proses Penyelesaian Siklus Akuntansi

Dalam siklus akuntansi dibagi dalam beberapa tahap penyelesaian:

1) Menganalisa Bukti Transaksi keuangan.

            Yaitu suatu proses pengumpulan dan menggolongkan setiap bukti transaksi ke dalam bagian- bagiannya yang sudah disetujui oleh pihak perusahaan dan setelah itu dicatat atau di disusun ke dalam buku harian atau jurnal umum.

2) Penjurnalan.

            Kegiatan memposting atau memindah bukukan suatu bukti transaksi yang sudah disetujui perusahaan. Jurnal dalam perusahaan dagang dan jasa tentu berbeda, dalam perusahaan dagang menggunakan jurnal khusus sedangkan perusahaan jasa menggunakan jurnal umum untuk memasukan setiap bukti transaksi.
            Jurnal Umum, adalah catatan akuntansi permanen yang pertama (book of original entry), yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan secara kronologis dengan menyebutkan akun yang di Debet maupun yang di Kredit.


https://masprim.files.wordpress.com/2010/11/

Contoh dari Jurnal Umum, sebagai berikut:

            Jurnal Khusus, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian. Jurnal khusus dibagi menjadi 5 bentuk jurnal yaitu sebagai berikut:



a. Jurnal Penjualan, adalah jurnal yang digunakan apabila suatu perusahaan melakukan kegiatan penjualan barang secara kredit kepada Customer atau pelanggan. Sebagai contoh:




b. Jurnal Pembelian, adalah jurnal yang digunakan apabila suatu perusahaan melakukan kegiatan pembelian secara kredit kepada supplier atau pemasok. Contohnya:




c. Jurnal Penerimaan Kas, adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan uang atau uang tunai. Contonya:

d. Jurnal Pengeluaran Kas, adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi pengeluaran uang kas atau pembayaran uang tunai. Contohnya:
https://riyanikusuma.files.wordpress.com/2013/02/

e



. Jurnal Umum, adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat dalam keempat jurnal khusus di atas. Contohnya:







3) Posting Ke Buku Besar.



https://berandasenyum.files.wordpress.com/2013/12/

            Buku besar adalah buku utama pencatatan transaksi keuangan yang meng-konsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba/rugi. Buku besar dapat memberikan informasi saldo ataupun nilai transaksi untuk setiap kode perkiraan dalam suatu periode akuntansi tertentu. Dalam suatu proses pembukuan, setelah pencatatan transaksi ke dalam jurnal, selanjutnya transaksi tersebut di catat ke dalam buku besar yaitu dengan cara memindahbukukan jumlah-jumlah yang ada pada jurnal ke dalam buku besar yang sesuai, kegiatan pembukuan ini dinamakan memposting.

4) Pembuatan Neraca Saldo




   Neraca Saldo Adalah daftar seluruh akun dengan mencatat di debet dan kredit untuk melihat apakah saldonya sudah seimbang. Apabila perkiraan-perkiraan buku besar telah didebet dan dikredit untuk setiap transaksi selama satu periode akuntansi, besarnya saldo sudah tampak. Jadi, jumlah saldo-saldo debet akan sama dengan jumlah saldo-saldo kredit. Untuk itu, secara berkala dibuat daftar yang disebut neraca saldo. Penyusunan sebuah neraca saldo pada akhir suatu periode akuntansi merupakan tahap pengikhtisaran atau ringkasan. 
5) Jurnal Penyesuaian

Anggaran mengenai kebenaran jumlah-jumlah dalam neraca saldo tidak berlaku untuk semua perkiraan. Ada beberapa perkiraan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. salah satu penyebabnya ialah belum dibuatnya dokumen pada akhir periode sehingga transaksi belum dicatat.
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat karena :
a. Suatu transaksi sudah terjadi tetapi belum dicatat dalam perkiraan.
b. Transaksi sudah dicatat, tetapi saldonya perlu dikoreksi.
 6) Neraca Lajur
Neraca lajur adalah suatu formulir yang di desain untuk menampung semua informasi yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan formal dan untuk mencatat penyesuaian serta jurnal penutup. Sebenarnya neraca lajur lebih tepat kalau disebut sebagai kertas kerja yang digunakan sebagai alat bantu di dalam penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu, neraca lajur bukan merupakan catatan akuntansi yang formal dan tidak dapat digunakan untuk sebagai laporan pertanggungjawaban oleh manajemen kepada pemilik. Neraca lajur mempunyai manfaat untuk memeriksa kebenaran data akuntansi yang akan digunakan untuk kepentingan penyajian laporan keuangan, memudahkan di dalam penyusunan laporan keuangan, mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam pembuatan jurnal penyesuaian.Bentuk Umum Neraca Lajur, biasanya menggunakan 10 kolom yang dimana kolom- kolom tersebut digunakan untuk mencatat data moneter yang disediakan. Kolom- kolom itu terdiri dari 5 bagian pasang kolom, dan masing- masing pasang terdiri dari dua kolom yaitu untuk kolom debit dan kolom kredit, 5 kolom tersebut adalah (1) Neraca Saldo, (2) Jurnal penyesuaian, (3) Neraca saldo setelah disesuaikan, (4) Laporan Laba-Rugi, (5) Neraca.
Sebagai contoh:


7) Laporan Keuangan

            Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
a. Neraca
b. Laporan Laba-Rugi
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan Arus kas
            Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

a. Neraca

            Neraca adalah suatu bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan atau entitas bisnis yang dihasilkan dalam suatu periode akuntansi dimana menunjukkan posisi atas keuangan perusahaan atau entitas bisnis tersebut pada akhir periode akuntansi tersebut yang bisa menjadi dasar dalam menghasilkan keputusan bisnis.
Bentuk Neraca dalam laporan keuangan perusahaan umumnya lebih sering menggunakan bentuk yang memanjang kebawah, bentuk neraca yang memanjang ke bawah lebih efektif untuk digunakan apabila akun dalam perusahaan tersebut banyak. Bentuk Neraca keuangan yang memanjang ke bawah ini biasa disebut dengan istilah bentuk Stafel. Perusahaan besar yang memiliki pos atau akun yang banyak seringkali menggunakan bentuk ini. dan bentuk neraca yang menyamping disebut juga dengan Bentuk Skontro.
Contohnya sebagai berikut:


b. Laporan Laba-Rugi

            Laporan Laba Rugi merupakan bagian dari suatu laporan keuangan perusahaan yang dihasilkan dalam suatu periode buku atau periode akutansi yang menyajikan seluruh unsur pendapatan serta beban perusahaan yang pada akhirnya akan menghasilkan kondisi laba bersih atau rugi bersih.
Laporan laba rugi (profit and lost statement) yang disusun oleh perusahaan memiliki struktur yang terdiri atas pendapatan pada periode berjalan dan seluruh beban perusahaan, baik itu beban usaha ataupun beban diluar usaha perusahaan pada periode berjalan.
            Sebelum memulai menyusun suatu laporan laba - rugi perusahaan, format laporan laba-rugi perlu kita ketahui, umumnya, format sederhananya adalah pada header laporan laba rugi harus ditulis identitas perusahaan, jenis laporan keuangan yang disajikan (laporan laba-rugi) dan periode laporan. lalu kemudian tepat dibawahnya memuat tiga komponen utama, yaitu total pendapatan, total beban dan laba ataupun rugi. ke-3 komponen utama itulah yang akan jadi intisari dari laporan laba rugi perusahaan. komponen pendapatan serta beban bisa diambil atau kita kutip dari neraca saldo (kertas kerja) pada kolom laba-rugi, sedangkan komponen laba ataupun rugi adalah selisih atas pendapatan total dan beban total, bila pendapatan total lebih besar daripada bebannya, maka diakui sebagai laba, pun sebaliknya jika pendapatan ternyata lebih kecil daripada total beban maka diakui sebagai rugi.
Sebagai contoh:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar