MAKALAH ILMU
BUDAYA DASAR
‘’MANUSIA DAN KEINDAHAN’’
NAMA : META DWI
HAPSARI
KELAS : 1EA24
NPM : 14215146
TUGAS : ‘’SOFTKILL MANUSIA
DAN KEINDAHAN ‘’
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan
syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “ Manusia dan Keindahan’’
Makalah ini ditunjang dengan adanya pembahasan dan
studi kasus, yang bertujuan untuk memperlengkap pemahaman makalah sesuai dengan
tema. Semua terjabarkan secara lengkap dan tidak meniggalkan aspek lingkungan
sekitar yang berhubungan dengan makalah yang telah disusun
Akhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat bagi peningkatan pembelajaran dan penambahan ilmu
pengetahuan untuk mahasiswa yang lain. Penulisan makalah ini tidak
sepenuhnya sempurna, maka dari itu penulis sangat memerlukan kritik dan
saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakan isi makalah.
Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih dan semoga penulisan laporan ini berguna bagi para pembaca dan
khususnya penulis sendiri
Bekasi,26 Januari
2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia dilahirkan dan dibekali
dengan banyak sekali keindahan. Keindahannya baik dari dalam, dari luar, maupun
yang ada disekitarnya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran
dan kebenaranKeindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa
Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Kata keindahan berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum
yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain
baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan
yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah
dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam
arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan
seluas-luasnya meliputi :
Keindahan seni, keindahan alam,
keindahan moral dan keindahan intelektual. Dalam rangka teori umum tentang
nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai
salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan
dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan disebut nilai estetik.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang
dimaksud dengan manusia?
2. Apa yang
dimaksud dengan keindahan?
3. Menurut
luasnya pengertian, dibagi menjadi berapa keindahan itu?
4. Hakikat dari
keindahan?
5. Apa hubungan
manusia dengan keindahan?
6. Apa alasan
manusia menciptaan keindahan?
7. Bagaimana
cara untuk mengetahui suatu keindahan?
8. Apa saja
nilai penting dalam keindahan?
9. Apa ciri-ciri
pemikiran kefilsafatan dalam renungan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH
swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia
mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa
membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih
perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.
Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia
perlu bantuan dari orang lain.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi.
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara
istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi,
manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi
B. Pengertian Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada
situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya
bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan
kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu
mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung
kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau keelokan
merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang
memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian
dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
C. Hakikat dari Keindahan
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal
kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan
(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan
adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan
dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut
Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni,
yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu
yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa
keindahan bentuk dan warna
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai
alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan
kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di
dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan
yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam
bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar,
yaitu :
1.
Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena
manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan bersifat objektif adanya,
yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa
keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif,
artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek
manusia dan objek substansi.
D. Hubungan
Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan
memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari
keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni
suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu
kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya.
Ada beberapa alasan mengapa manusia
menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat
istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan
sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan,
misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad
laki-laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral
kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus
disingkirkan dan digantikan dengan yang indah
2)
Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan
nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui
dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan
seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan
ketentuan-ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu
dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu
harus disingkirkan melalui protes yang antara lain diungkapkan dalam karya
seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S.
Rendra berjudul "Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini
pengarang memprotes perbuatan bejad para pejabat, yang merendahkan derajad
wanita dengan mengatakan sebagai inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari
pelacur.
3) Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia
itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,
serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak
mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah
diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan
karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
4) Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan
alam semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan
mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan
itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan
ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat
kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan
dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal
karena menarik dan tidak membosankan.
E. Cara untuk Mengetahui Suatu Keindahan
1. Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Merenung artinya secara diam-diam memikirkan
sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita
sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu
hal. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya
satu sama lain berbeda, meskipun objek yang direnungkannya sama, lebih pula
apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung
kepada objek dan subjek .
Contoh hasil renungan yang
menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya. Akan
tetapi tidak semua orang mampu berfikir kefilsafatan. Pemikiran kefilsafatan
mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses berpikir yang logik
dan anal itik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang
benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas
Pemikiran kefilsafatan
mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
A. Menyeluruh,
artinya pemikiran yang luas, bukan hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu.
Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu
yang lain. Hubungan ilmu dengan moral seni dan tujuan hidup.
B. Mendasar,
artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar
gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpjak bagi segenap bidang keilmuan.
C. Spekulatif,
artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai
dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru
2. Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi; serasi dari kata dasar
Rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar . Kata cocok, sesuai atau kena
benar mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang. Perpaduan
misalnya orang berpakaian antara kulit dan warnanya yang dipakai cocok.
Sebaliknya orang hitam memakai wana hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas
dipakai oleh orang berkulit kuning. Atau ke pasar menggunakan pakaian pesta,
atau sebaliknya berpesta menggunakan pakaian santai, dan lain-lain. Hal seperti
ini tentu tidak serasi dan kurang cocok, kurang kena. Dan tentu akan dikatakan
oleh setiap orang “Sayang” atau kata-kata lain yang menunjukkan kekecewaan.
Oleh karena yang memandang itu merasa kecewa dengan adanya hal yang kurang
serasi.
Dalam memadu rumah dan halaman, rumah yang bagus dengan
halaman luas dan tersusun rapi dengan bunga-bunga yang indah, orang akan memuji
keserasian itu. Tetapi sebaliknya, rumah yang bagus yang tidak mempunyai
halaman tentu orang akan mengatakan “Sayang” . Jadi dalam hal memadu rumah dan
halaman itu ada unsur ukuran- ukuran yang seimbang.
kehalusan
kehalusan
Kehalusan berasal dari kata Halus artinya tidak kasar
(perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti
sifat-sifat yang halus, kesopanan dan atau keadaban. Halus bagi manusia
iu sendiri ialah berupa sikap, yakni sikap halus. Sikap halus adalah sikap lembut
dalam menghadapi orang. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman
muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Halus itu berarti sikap manusia dalam pergaulan baik
dalam masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Sudah tentu sebagai lawannya
ialah sikap kasar atau sikap orang sedang emosi , bersikap sombong, bersikap
kaku sikap orang yang sedang ber musuhan. Sikap halus atau lembut
merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Keindahan pada dasarnya adalah
almiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan.
Keindahan menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan
(unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan
(balance), dan pertentangan (contrast). Dari ciri-ciri itu diambil
kesimpulan,bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari
garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Dua hal yang indah yang selalu berdampingan. Dua
hal tersebut juga berdampingan dengan Manusia. Manusia diberikan keindahan yang
sangat luar biasa oleh Tuhan Yang Maha Esa. Oleh sebab itu, manusia diharapkan
untuk selalu menjaga keindahan-keindahan yang dimilikinya, yang ada pada
dirinya agar senantiasa keindahan tersebut dapat berguna dan dinikmati oleh
semua orang
3.2 Saran
Dengan
diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan
saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
Mustopo, M.Habib,1983, Ilmu budaya dasar,Usaha Nasional Surabaya, Surabaya.
Prasetya, Joko Tri,.dkk, 2004, ilmu Budaya Dasar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Suprapto W., 2004, Ilmu Budaya Dasar, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Widagdho, Djoko, dkk, 1994, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
Mustopo, M.Habib,1983, Ilmu budaya dasar,Usaha Nasional Surabaya, Surabaya.
Prasetya, Joko Tri,.dkk, 2004, ilmu Budaya Dasar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Suprapto W., 2004, Ilmu Budaya Dasar, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Widagdho, Djoko, dkk, 1994, Ilmu Budaya Dasar, Bumi Aksara, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar