Jumat, 24 November 2017

tugas sofkill tugas individu profil wirausahawan

Bengkel   ke    Kelapa   Sawit   hingga……….

Lelah   merantau  di  Ibu  Kota   dan   merasakan   kerasnya   hidup   menjadi   seorang   supir bus   kota   di   Jakarta   membuat  Barita  Sitanggang   memutuskan   untuk   kembali   ke Tambusai. Tambusai  adalah  sebuah  kota   kecil   yang   terletak   di   Kota Tengah , Gorontalo. Memiliki  tanah   warisan  dari   kedua   orang   tuanya   seluas   12   hektar membuat   Barita   memiliki   tekad   untuk   memanfaatkan   lahan   tersebut   menjadi   ladang   penghasilan   untuk   menghidupi   keluarganya.  Usaha    perbengkelan   dipilih Barita   untuk    mengimplementasikan    keahliannya   dibidang   otomotif.

Tidak    puas    dengan   usaha    bengkel, membuat    Barita   memiliki    keinginan
 untukmelanjutkan   kembali    usaha    yang    pernah    dirintis   oleh    kedua    orang tua   yaitu usaha   perkebunan   sawit. Namun   niat   Barita   harus   tertahan   karena    kurangnya   dana untuk
 membuka   usaha    perkebunan   sawit.

Pada    Februari   2016    Barita    bergabung    menjadi    salah   satu   nasabah    Sahabat UKM, membuat    Barita   mudah    mendapatkan    pinjaman   modal    untuk   mewujudkan keinginannya    meneruskan   usaha    perkebunan    sawit    yang    pernah   dirintis  kedua orang   tuanya. Modal  usaha   dari   Sahabat   UKM   digunakan   untuk   pembelian bibit perkebunan   sawit    dan   untuk   mengembangkan    usaha    bengkelnya. Barita   merasa bersyukur    karena   dapat   meningkatkan   omzet    usahanya    hingga   mencapai   ratusan juta   rupiah   dan   memiliki  3   karyawan    tetap   yang   membantunya   untuk   mengelola perkebunan   sawit. Selain itu, keuntungan    dari   usaha   bengkel    dan    perkebunan sawit ini    membuat    Barita   memiliki   2  unit   ruko   yang   kini   dimanfaatkan   untuk membuka    usaha   terbarunya   yaitu    usaha   ice   cream   dan   perternakan   walet.

Tukang    Sepatu   Jadi    Pengusaha   Mebel
Cabang Abepura

Update per September 2017
Tidak   lebih   dari   2    tahun   yang   lalu, Rukani   hanyalah   seorang  penjual   sepatu   dan tas keliling yang dengan rajin keliling dari satu rumah ke rumah lain. Panas terik matahari  tidaklah  dihiraukan   demi   menghidupi   istri   serta   kedua   anaknya . Rukani juga  sempat   mencoba   usaha    di  bidang   sembako   yang    dijalani   bersama   istrinya di  sebuah   pasar  di  Abepura, Jayapura. Namun   usaha   tersebut   tidak   berjalan   mulus, hingga    pada   akhirnya   Rukani   diajak   oleh temannya   untuk   membuka   usaha mebel.

Potensi   usaha mebel  di   daerah  Abepura   kian   menjanjikan   dan   pemahaman  akan usaha   mebel   yang sedikit demi sedikit meningkat, membuat  Rukani  yakin  dan mempunyai  tekad  untuk   bisa   membuka   usaha   mebel  sendiri. Pada  tahun  2010, Rukani  membuka   usaha  mebel   yang  diberi  nama  Adikarya  Mebel. Banyaknya permintaan akan mebel, menuntut  Rukani   untuk   memperbesar   tempat   usahanya. Hal ini  terkendala   dengan   minimnya  modal  yang   dimiliki.
Setelah   mencari   informasi   tentang  pinjaman   modal   yang  mudah,  cepat  dan  aman, Rukani  akhirnya  memilih  pinjaman  dari  Sahabat   UKM   yang digunakan untuk membeli ruko. Berkat pinjaman modal dari Sahabat UKM, usaha Rukani semakin berkembang dan banyak dikenal. Sekarang, omzet Usahanya meningkat seiring dengan diperluas  jaringannya  ke   kota  Jayapura   dan   sekitarnya   hingga    daerah Arso, Oksibil dan Wamena.




Jumat, 17 November 2017

tugas softkill

Nama    kelompok   : 
-          META  DWI  HAPSARI
-          M . REVKY  IRVIANZA
-          NOVIA  ANGGELLITA  S
-          YOLANDA  DAMERIA  BR  SIAGALAN
KELAS   : 3EA24
masyarakat Ekonomi Asean (MEA) / AEC (Asean Economic Community) 2015 adalah proyek yang telah lama disiapkan seluruh anggota ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Dengan diberlakukannya MEA pada akhir 2015, negara anggota ASEAN akan mengalami aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terdidik dari dan ke masing-masing negara. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan oleh Indonesia adalah bagaimana Indonesia sebagai bagian dari komunitas ASEAN berusaha untuk mempersiapkan kualitas diri dan memanfaatkan peluang MEA 2015, serta harus meningkatkan kapabilitas untuk dapat bersaing dengan Negara anggota ASEAN lainnya sehingga ketakutan akan kalah saing di negeri sendiri akibat terimplementasinya MEA 2015 tidak terjadi.
Pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru MEA dalam upaya persiapan menghadapi pasar bebas ASEAN. Dalam cetak biru MEA, terdapat 12 sektor prioritas yang akan diintegrasikan oleh pemerintah. Sektor tersebut terdiri dari tujuh sektor barang yaitu industri agro, otomotif, elektronik, perikanan, industri berbasis karet, industri berbasis kayu, dan tekstil. Kemudian sisanya berasal dari lima sektor jasa yaitu transportasi udara, kesehatan, pariwisata, logistik, dan teknologi informasi. Sektor-sektor tersebut pada era MEA akan terimplementasi dalam bentuk pembebasan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja.
Sejauh ini, langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Indonesia berdasarkan rencana strategis pemerintah untuk menghadapi MEA / AEC, antara lain :
1.    Penguatan Daya Saing Ekonomi
Pada 27 Mei 2011, Pemerintah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi yang berbasis pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan. Sejak MP3EI diluncurkan sampai akhir Desember 2011 telah dilaksanakan Groundbreaking sebanyak 94 proyek investasi sektor riil dan pembangunan infrastruktur.
2.    Program ACI (Aku Cinta Indonesia)
ACI (Aku Cinta Indonesia) merupakan salah satu gerakan ‘Nation Branding’ bagian dari pengembangan ekonomi kreatif yang termasuk dalam Inpres No.6 Tahun 2009 yang berisikan Program Ekonomi Kreatif bagi 27 Kementrian Negara dan Pemda. Gerakan ini sendiri masih berjalan sampai sekarang dalam bentuk kampanye nasional yang terus berjalan dalam berbagai produk dalam negeri seperti busana, aksesoris, entertainment, pariwisata dan lain sebagainya. (dalam Kemendag RI : 2009:17).
3.    Penguatan Sektor UMKM
Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan UMKM di Indonesia, pihak Kadin mengadakan mengadakan beberapa program, antara lainnya adalah ‘Pameran Koperasi dan UKM Festival’ pada 5 Juni 2013 lalu yang diikuti oleh 463 KUKM. Selain itu, persiapan Indonesia dari sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) untuk menghadapi MEA 2015 adalah pembentukan Komite Nasional Persiapan MEA 2015, yang berfungsi merumuskan langkah antisipasi serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan KUKM mengenai pemberlakuan MEA pada akhir 2015.
Adapun langkah-langkah antisipasi yang telah disusun Kementerian Koperasi dan UKM untuk membantu pelaku KUKM menyongsong era pasar bebas ASEAN itu, antara lain peningkatan wawasan pelaku KUKM terhadap MEA, peningkatan efisiensi produksi dan manajemen usaha, peningkatan daya serap pasar produk KUKM lokal, penciptaan iklim usaha yang kondusif.
Namun, salah satu faktor hambatan utama bagi sektor Koperasi dan UKM untuk bersaing dalam era pasar bebas adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) pelaku KUKM yang secara umum masih rendah. Oleh karena itu, pihak Kementrian Koperasi dan UKM melakukan pembinaan dan pemberdayaan KUKM yang diarahkan pada peningkatan


Membandingkan tentang kemajuan atau pertumbuhan perekonomian di negara Asean


Nama    kelompok   : 
-          META  DWI  HAPSARI
-          M . REVKY  IRVIANZA
-          NOVIA  ANGGELLITA  S
-          YOLANDA  DAMERIA  BR  SIAGALAN
KELAS   : 3EA24


Membandingkan tentang  kemajuan  atau  pertumbuhan  perekonomian  di  negara  Asean
Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara tahun ini akan membaik di tengah tekanan pertumbuhan ekonomi China yang melambat.
memperkirakan produk domestik bruto Indonesia meningkat menjadi 5,2% tahun ini dan 5,5% pada 2017 dari 4,8% pada 2015.
ADB menyebutkan Indonesia akan memimpin pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, yang diperkirakan akan tumbuh lebih kuat seiring dengan kenaikan output tahun ini ke 4,5% dan 4,8% di 2017, dari 4,4% pada 2014.
“Konsumsi pribadi dan investasi akan lebih banyak menyumbang bagi pertumbuhan (ekonomi Indonesia) tahun ini dan tahun depan, sementara inflasi akan menurun,” ujar ekonom senior ADB, Priasto Aji dalam jumpa pers peluncuran ADO 2016.
 proyeksi ADB menunjukkan penurunan ekonomi Indonesia telah mencapai titik terendahnya dan akan meningkat mulai tahun ini.
Investasi publik diperkirakan meningkat tahun ini, seiring menguatnya berbagai proyek infrastruktur baru dan investasi juga telah meningkat menjadi 5,1% karena pemerintah yang terus berinvestasi di bidang infrastruktur.
Menurut Aji, konsumsi rumah tangga diprediksi naik tahun ini, yang diperkirakan akan didorong oleh kucuran dana desa dan pembayaran gaji ke-14 bagi pegawai negeri sipil (PNS).
“Hal ini bisa menjadi kompensasi terhadap dampak El Nino pada tahun lalu yang mengakibatkan petani gagal panen atau panen yang tertunda sehingga mereka melakukan pembelanjaan,” ujar Aji.
Ekonomi China bebani Asia
Kekuatan ekonomi terbesar di Asia yaitu China akan terus melambat, seiring menurunnya ekspor, berkurangnya pasokan tenaga kerja dan reformasi pasokan dan pengurangan terhadap kelebihan kapasitas industrinya.
Menurut ADB, output China tahun ini diperkirakan akan berada di posisi 6,5% dan 6,3% di 2017, yang menurun dari 6,9 di 2015.
“Perlambatan pertumbuhan China dan belum meratanya pertumbuhan dunia jadi beban yang menekan pertumbuhan keseluruhan di China,” ujar Steven Tabor, country director ADB Indonesia.
Tabor menyebutkan China menyumbangkan lebih separuh pertumbuhan di Asia, yang tahun ini dan tahun depan diperkirakan 5,7%. Makanya, tekanan perlambatan pertumbuhan di China diperkirakan akan mencapai 0,3 poin persentase di seluruh Asia.
Dia menambahkan pertumbuhan Asia akan meningkat meski lemah karena harga komoditas pokok seperti kopi, teh, pangan, minyak atau batubara yang melemah tak akan mengalami peningkatan drastis, sementara perekonomian Asia bergantung pada komoditas.
“Kecenderungannya akan sama karena pertumbuhan ekonomi global berjalan lambat dan mengakibatkan permintaan menurun, sementara pasokan masih tetap banyak, sehingga ada kelebihan pasokan karena belum ada pengurangan kapasitas produksi,” jelas Tabor.
Risiko bagi Indonesia
Walau prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring peningkatan belanja pemerintah di bidang infrastruktur, ADB memperingatkan akan ada resiko bila proyek-proyek tersebut mengalami penundaan.